Beritakoperasi, Semarang – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengusulkan agar bangunan sekolah yang tidak lagi digunakan bisa dialihfungsikan menjadi gudang Koperasi Desa Merah Putih. 

Gagasan ini muncul saat ia mengunjungi sebuah sekolah terbengkalai di Desa Sraten, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (6/5).

“Teman-teman Koperasi Desa Merah Putih itu bagaimana kreativitas masing-masing desa,” ujar Zulhas dalam keterangan tertulis.

Menurut Zulkifli, banyak bangunan tua yang terbengkalai, seperti Sekolah Dasar Instruksi Presiden (SD Inpres) peninggalan Orde Baru, yang memiliki ruang dan lahan yang cukup untuk difungsikan kembali. Salah satunya sebagai tempat penyimpanan kebutuhan pokok desa.

Untuk itu, ia mendorong pemerintah desa mengajukan proposal perubahan fungsi bangunan tersebut kepada pihak terkait, termasuk perbankan. Jika dinilai layak, bantuan pembiayaan akan disiapkan.

“Ini tinggal diajukan, nanti bank lihat,” ucap Zulhas.

Kunjungan ke lokasi itu turut diikuti oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto serta Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.

Gagasan penggunaan bangunan lama sebagai gudang ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang ingin menghadirkan 25 ribu gudang darurat untuk menyimpan komoditas pangan, terutama jagung dan beras. 

Baca juga:  Kemenkop Akan Bekukan Koperasi Tak Aktif 5 Tahun

Langkah ini dianggap perlu karena daya tampung gudang milik pemerintah, termasuk Bulog, belum mencukupi.

“Menteri Pertanian dan banyak pejabat datang ke saya, ‘Pak kita bingung, Pak, enggak ada gudangnya’. Akhirnya saya bikin program kilat, membuat gudang darurat, gudang improvisasi. Kita akan bangun 25 ribu gudang improvisasi yang akan dibuat dari bahan-bahan yang lumayan bisa bertahan 5 sampai 10 tahun,” kata Prabowo dalam sambutannya pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2025 di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat, 2 Mei 2025, dilansir dari Antara.

Dalam pidatonya, Presiden menyampaikan bahwa gudang-gudang darurat tersebut bersifat sementara. Selanjutnya, desa-desa akan dibekali gudang permanen dan ruang pendingin melalui program Koperasi Desa Merah Putih.

Presiden juga mendorong agar setiap Koperasi Desa Merah Putih memiliki truk agar produksi hasil panen petani dan nelayan dapat didistribusikan ke pasar maupun offtaker, seperti Perum Bulog.

“Nanti tidak ada lagi panen yang tidak bisa disimpan dan dirawat. Tiap desa akan punya pendingin, cold storage, panen nanti buah dan sayur akan bisa disimpan, tidak akan puso, tidak akan rusak karena terlambat dikirim ke pasar,” kata Presiden. (IT/Beritakoperasi)

Baca juga:  KOPASJADI, Koperasi Milenial Purwokerto. Ternyata Banyak Jenis Simpanannya. Cek Ya !