Jakarta, Beritakoperasi – Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen untuk mengembangkan pertanian modern di Kalimantan Tengah, khususnya di Kabupaten Kapuas. Komitmen ini berfokus pada pengembangan lahan rawa. 

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menekankan bahwa pengelolaan lahan rawa yang efektif sangat penting untuk memastikan produktivitas pangan yang optimal dan memenuhi kebutuhan pangan Ibu Kota Nusantara (IKN) serta pangan nasional.

“Dengan optimalisasi lahan rawa, diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman serta produktivitas,” kata Amran, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Minggu (15/9/2024).

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Bustanul Arifin Caya menekankan pentingnya koperasi dalam penguatan sektor pertanian modern. Koperasi diharapkan dapat memperkuat kelembagaan petani, meningkatkan akses terhadap bantuan pemerintah, serta memperbaiki jaringan irigasi dan varietas unggul.

“Koperasi akan berperan dalam mengelola UPJA dan meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah Kapuas,” kata Bustanul.

Dalam mendukung inisiatif ini, Kementan juga menyoroti pentingnya keterlibatan generasi muda dalam sektor pertanian, serta penggunaan alat serta mesin pertanian (alsintan) secara efektif.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan, Idha Widi Arsanti, menekankan perlunya regenerasi petani untuk memastikan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Baca juga:  KOPASJADI, Koperasi Milenial Purwokerto. Ternyata Banyak Jenis Simpanannya. Cek Ya !

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sektor pertanian, meningkatkan produktivitas, dan mendukung ketahanan pangan, baik untuk kebutuhan lokal maupun nasional.

Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk SMK-PP Negeri Banjarbaru dan Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI), yang berkolaborasi untuk membentuk koperasi berbasis produksi dan Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) di Kapuas. 

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Bustanul Arifin Caya, menegaskan bahwa koperasi akan memainkan peran penting dalam mengelola UPJA, memperkuat kelembagaan petani, dan meningkatkan akses bantuan pemerintah. 

Selain itu, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia siap menyediakan SDM terlatih untuk mengoperasikan alsintan, dengan melibatkan mahasiswa dan alumni dalam pengalaman lapangan di wilayah Kapuas. (IT/Beritakoperasi)