Jakarta, Beritakoperasi – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) telah meluncurkan program Entrepreneur Financial Fiesta (EFF) 2024 setelah berhasil menyeleksi 164 wirausaha dan startup untuk tahap awal.
EFF adalah program akselerasi pembiayaan berbasis ekosistem yang menghubungkan wirausaha dan startup dengan lembaga keuangan nasional dan global. Program ini bertujuan memberikan kesempatan bagi investor, wirausaha, dan startup untuk berkumpul, berbagi ide, dan menjajaki peluang kolaborasi.
Deputi Bidang Wirausaha KemenKopUKM, Siti Azizah, menyatakan bahwa EFF adalah langkah strategis untuk mendukung perkembangan wirausaha dan startup di Indonesia.
“Saya mengapresiasi acara peluncuran EFF dan kehadiran venture capital yang berkolaborasi untuk memberikan akselerasi bagi wirausaha dan startup,” kata Siti Azizah dalam acara peluncuran EFF 2024 bertema ‘InnoFound Connect: Bridging Startups with Funding’ yang diadakan di Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (25/7/2024).
Menurut Siti Azizah, acara ini tidak hanya memberikan platform bagi startup untuk menunjukan inovasi mereka tetapi juga untuk mempercepat akses pembiayaan, yang sangat penting untuk pertumbuhan bisnis.
Riset OJK 2022 menunjukan bahwa Rp 1,519 triliun, atau 55,43 persen dari total kebutuhan pembiayaan wirausaha, belum dapat dipenuhi oleh perbankan, menandakan adanya potensi besar dalam pembiayaan wirausaha Indonesia.
Siti Azizah menambahkan bahwa pada tahap awal, startup sering kesulitan membuktikan model bisnis mereka karena lembaga pembiayaan lebih fokus pada startup yang sudah berkembang dan menguntungkan.
Untuk itu, KemenKopUKM melakukan inisiatif dengan berkolaborasi dengan Security Crowdfunding (SCF), fintech, dan venture capital untuk menawarkan solusi finansial dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan inovasi, sebagaimana target Presiden agar tercapai 4 persen rasio wirausaha Indonesia.
Asisten Deputi Pembiayaan Wirausaha dan Pengelolaan Jabatan Fungsional Pengembangan Kewirausahaaan KemenKopUKM, Edhi Kusdiyarwoko, menjelaskan bahwa acara ini bertujuan menjebatani wirausaha dan startup dengan lembaga pembiayaan serta investor.
KemenKopUKM telah menyeleksi dari 500 startup yang mendaftar, 164 lolos kurasi awal dan akan menjalani profiling serta mapping untuk persiapan bertemu dengan venture capital.
“Dari 164 startup, akan dilakukan business coaching untuk mempersiapkan pitching mereka agar dapat menarik pendanaan. Total kebutuhan pembiayaan adalah Rp4,09 miliar, sementara kebutuhan investasi mencapai Rp87,6 miliar,” ungkap Edhi.
Program ini diharapkan dapat memberikan wawasan, peluang kolaborasi, dan informasi kepada peserta wirausaha dan startup, sehingga mereka dapat mengatasi masalah dan meningkatkan kreativitas serta daya saing mereka, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dan mendorong mereka untuk Go Global. (IT/Beritakoperasi)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.