Jakarta, Beritakoperasi – Saat ini ada berbagai opsi lembaga yang mengelola dan mengembangkan uang kita. Di Indonesia, salah satu lembaga keuangan yang populer adalah koperasi. 

Namun, seperti halnya dengan semua pilihan investasi dan layanan keuangan, penting untuk memilih dengan bijak dan waspada terhadap potensi risiko. Salah satu risiko yang harus diwaspadai adalah keberadaan bank emok.

Bank emok adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk menggambarkan lembaga keuangan yang tidak resmi atau ilegal. Biasanya, lembaga keuangan ini beroperasi dengan cara menipu masyarakat.

Bank emok ini biasanya menawarkan janji imbal hasil yang sangat tinggi dan dalam waktu singkat. Hal itu tentu menyulitkan dan merugikan korban. Untuk itu, kenali ciri-ciri bank emok, berikut ini:

  1. Janji Imbal Hasil Tinggi: Ciri khas dari bank emok adalah bunga atau keuntungan yang jauh di atas rata-rata pasar. 
  2. Kurangnya Transparansi: Informasi mengenai manajemen dan laporan keuangan biasanya tidak jelas.
  3. Tidak Terdaftar Secara Resmi: bank emok tidak memiliki izin atau registrasi dari lembaga keuangan resmi seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
  4. Tekanan untuk Investasi Segera: Mereka kerap memberikan tekanan untuk melakukan investasi dengan cepat.
Baca juga:  Masalah Biaya PBG dan SLF Menjadi Kendala Bagi Koperasi Baru di Kendal

Setelah memahami ciri-ciri bank emok yang merugikan, masyarakat bisa beralih ke koperasi. Koperasi merupakan lembaga keuangan yang sah dan memberi manfaat serta kesejahteraan pada anggotanya. Namun demikian, tidak semua koperasi beroperasi dengan cara yang jujur dan profesional.

Tata Cara Memilih Koperasi yang Tepat

  1. Kunjungi Website Resmi: Banyak koperasi memiliki website yang memberikan informasi lengkap tentang produk, layanan, dan syarat. Pilihlah koperasi memiliki produk dan layanan yang relevan dengan menyediakan layanan dan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan finansial Anda.
  2. Periksa Legalitas Koperasi: Hal penting yang harus diperhatikan sebelum memilih koperasi adalah periksa registrasi dan izin. Pastikan koperasi tersebut terdaftar di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah atau lembaga terkait lainnya dengan valid. Pastikan juga koperasi memiliki struktur organisasi yang jelas dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
  3. Tanyakan Tentang Keuntungan dan Risiko: Periksa imbal hasil yang ditawarkan dan banding dengan standar industri. Periksa juga risiko yang mungkin dihadapi dan jaminan yang diberikan koperasi.
  4. Ulasan dan Reputasi: Jika Anda memiliki teman atau keluarga yang sudah menjadi anggota koperasi syariah, mintalah referensi dan pengalaman mereka. Anda juga dapat mencari ulasan dan testimoni dari anggota lain untuk mendapatkan gambaran tentang kualitas layanan koperasi.
  5. Media Sosial: Lihat aktivitas dan ulasan di media sosial untuk mendapatkan gambaran tentang reputasi koperasi.
  6. Pertimbangkan Lokasi dan Aksesibilitas: Poin penting yang sering dihiraukan calon anggota koperasi adalah lokasi koperasi. Pilihlah koperasi yang berada di lokasi yang mudah dijangkau. Hal ini dapat memudahkan Anda berinteraksi dan memantau aktivitas keuangan Anda.
Baca juga:  Profil Maman Abdurrahman, Menteri UMKM RI Kabinet Prabowo-Gibran yang Baru

Memilih koperasi yang tepat dan terpercaya memang memerlukan pertimbangan yang matang. Hal ini penting untuk memperkirakan risiko yang mungkin dihadapi di masa depan.

Dengan penjelasan tentang tata cara memilih koperasi yang tepat, diharapkan dapat menghindari lebih banyak korban dari bank emok. Waspadalah terhadap bank emok yang menawarkan keuntungan yang tidak realistik! (IT/Beritakoperasi)