Jakarta, Beritakoperasi – Pada saat Rapat Kerja yang digelar di Asrama Haji Embarki Banjarmasin, Banjarbaru, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Selatan, Gusti Yanuar Noor Rifai, menyatakan dukungannya untuk pertumbuhan koperasi di lingkungan pondok pesantren di wilayah Kalsel, khususnya Babussalam.

Rapat kerja ini diselenggarakan selama 2 hari, pada tanggal 2-3 Oktober, dengan pembukaan pada Rabu (2/10).

Dalam rapat tersebut, Gusti mengatakan upaya mendukung pertumbuhan koperasi di lingkungan pesantren, salah satunya melalui melalui program One Pesantren One Product (OPOP). Menurutnya, program ini dianggap mampu meningkatkan perekonomian umat di pesantren.

Buktinya, beberapa pesantren di Kalsel telah berhasil menghasilkan produk-produk yang diharapkan dapat bersaing di tingkat lokal, nasional, bahkan internasional.

Selain itu, diharapkan pesantren-pesantren tersebut dapat menghasilkan satu produk unggulan yang bisa dipertukarkan antar pesantren melalui jaringan koperasi. Hal ini dapat menciptakan simbiosis mutualisme dan memperkuat ekonomi lokal.

“Sehingga kami harapkan nanti pondok pesantren menghasilkan 1 produk unggulan dan kemudian nanti dibarter dengan koperasi-koperasi pesantren yang lainnya, kemudian nanti ada semacam simbiosis mutualisme, saling membutuhkan,” kata Gusti.

Baca juga:  KemenKop UKM Dukung Platform Digital Lokal untuk Multiplier Effect Ekonomi

Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor menyatakan harapannya untuk membentuk 25 koperasi pesantren baru di tahun 2024, dalam rangka untuk memajukan ekonomi pesantren.

Dengan adanya program OPOP ini, diharapkan menjadi koperasi sekunder yang saling berhubungan, dengan pembagian keuntungan yang juga akan meningkatkan perekonomian masyarakat di Kalimantan Selatan.

Rapat kerja tersebut dihadiri oleh perwakilan pengurus koperasi dari berbagai pondok pesantren, dengan agenda penyusunan laporan hasil rapat kerja, penyampaian rencana kerja koperasi, hingga penandatanganan pakta integritas sebagai bentuk komitmen anggota OPOP. (IT/Beritakoperasi)