Jakarta, Beritakoperasi – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Joko Juliantono, mengungkap pesan Prabowo untuk mendukung penguatan sektor koperasi di Indonesia.

Hal ini disampaikan presiden terpilih, prabowo Subianto saat mengundang Ferry di kediamannya, di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Selasa (15/10/2024).

“Tentang perlunya penguatan tentang badan perkoperasian. Bapak Prabowo meminta saya untuk mendorong badan usaha koperasi lebih besar lagi dan bisa masuk ke lingkup kegiatan-kegiatan yang banyak,” kata Ferry, Selasa (15/10/2024).

Ferry menjelaskan bahwa Prabowo ingin memperluas peran koperasi dalam berbagai kegiatan ekonomi. Melalui Ferry, Prabowo mengungkap ingin meningkatkan peran koperasi guna memperkuat ekonomi masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan.

Ketika ditanya mengenai posisinya di Kementerian Koperasi, Ferry hanya menyebut bahwa ia akan membantu kementerian tersebut.

“(Wamen Kementerian Koperasi?) Membantu di Kementerian Koperasi,” jelasnya.

Informasi lebih lanjut, selama dua hari, pada Senin dan Selasa (14-15/10/2024) sudah ada 107 tokoh diundang ke kediaman Prabowo. Tokoh-tokoh tersebut dikabarkan adalah calon menteri dan kepala badan pada kabinet Prabowo-Gibran tahun 2024-2029.

Baca juga:  KemenkopUKM Gandeng KPPU Tingkatkan Pengawasan Kemitraan Usaha Mikro dengan Usaha Besar

Dikabarkan perluasan kabinet pemerintahan Prabowo akan mengalami perluasan hingga 46 kementerian, dengan beberapa kementerian akan dipisahkan. Salah satunya Kementerian Koperasi dan UKM yang direncanakan menjadi dua entitas terpisah; Kementerian Koperasi dan Kementerian UKM.

Bila Ferry dipanggil untuk membahas koperasi, politikus Partai Golkar, Maman Abdurrahman, juga dipanggil Prabowo untuk membahas peran di sektor UMKM.

Maman mengatakan bahwa Prabowo ingin memperkuat koneksi antara industri besar dan UMKM untuk mendukung ekonomi rakyat.

“Ini sebuah bentuk kesempatan yang diberikan Pak Prabowo kepada saya untuk membantu beliau menaikkan ekonomi masyarakat yang kita ketahui bahwa sekarang 92% data Kementerian Keuangan penyerapan tenaga kerja itu diwakilkan 92% dari sektor UMKM dan 8% industri besar,” katanya di kediaman Prabowo, Jakarta, Senin (14/10/2024).

Pemisahan Kementerian Koperasi dan UKM bertujuan untuk memberikan fokus yang lebih besar pada masing-masing sektor, khususnya untuk memperbesar skala UMKM sebagai langkah serius meningkatkan ekonomi nasional.

“Sebetulnya ini kementerian lama cuma nomenklaturnya dipisah yaitu ada koperasi dan UMKM. Kenapa dipisah, karena memang tadi Pak Prabowo menginginkan sektor UMKM difokuskan dan diperbesar skalanya sebagai sebuah bentuk representasi kepedulian dan keseriusan Bapak Prabowo Subianto dalam mendongkrak kenaikan kelas sektor UMKM,” terangnya. (IT/Beritakoperasi)

Baca juga:  Menteri Perdagangan Temukan 500 Ton Minyak di Gudang Marunda