Swalayan Boersa Kampus, Swalayan Koperasi Yang Eksis Sejak 1999 Gelar Training Nasional Manajemen Minimarket

Beritakoperasi, Purwokerto -  Bisnis ritel berkembang pesat mengikuti perkembangan jaman. Konsep bisnis ritel pun bergeser dari wholeseller dan tempat perkulakan besar menjadi konsep ritel ala-ala Jepang yang menggunakan konsep tempat lebih kecil dan muda dijangkau oleh masyarakat luas. Konsep inilah yang disebut dengan minimarket.

Swalayan Boersa Kampus, Swalayan Koperasi Yang Eksis Sejak 1999 Gelar Training Nasional Manajemen Minimarket

Beritakoperasi, Purwokerto -  Bisnis ritel berkembang pesat mengikuti perkembangan jaman. Konsep bisnis ritel pun bergeser dari wholeseller dan tempat perkulakan besar menjadi konsep ritel ala-ala Jepang yang menggunakan konsep tempat lebih kecil dan muda dijangkau oleh masyarakat luas. Konsep inilah yang disebut dengan minimarket.

Swalayan Boersa Kampus, Swalayan Koperasi Eksis Sejak 1999 Menjadi Salah Satu Ikon Kota  Purwokerto 

Bisnis ritel juga kita kenal dengan adanya konsep pertokoan yang serba tradisional, pembeli datang lalu pesan ke penjaga toko dan penjaga toko mengambilnya untuk pembeli. Dengan konsep ini jika toko sedang ramai pembeli akan bosan untuk menunggu dan pindah ke toko lain.

Baca juga Sistem Kapitalisme Ekonomi Kita Oleh Suroto

Bisnis ritel saat ini punya banyak pilihan dengan masuknya pemain besar ke bisnis ini. Tetapi pemain lokal tetap punya kesempatan pasar masuk ke bisnis yang tetap selalu moncer di masa krisis sekali pun. Bisnis ritel dengan pengelolaan yang benar tetap akan mampu bertahan di situasi apa pun.

 

Swalayan Boersa Kampus yang berada di Purwokerto, berdiri sejak 1 Oktober 1999. Koperasi ini diinisiasi oleh Koperasi Bina Usaha Mandiri Profesional (KBUMP), tidak banyak yang tahu jika koperasi ini dan bahkan Swalayan Boersa Kampus didirikan langsung oleh Suroto yang saat itu belum lulus dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.

 

Dapatkan Buku Karya Lengkap Bung Hatta Diskon 10 %

Hub 0877-7611-3133

Ia yang saat itu masih  berstatus mahasiswa mengajak beberap alumni dari berbagai komunitas untuk mendirikan swalayan dengan badan hukum koperasi. Swalayan Boersa Kampus yang berdiri sejak 1999 terbukti eksis termasuk melewati masa covid-19 2 tahun lalu. Swalayan Boersa Kampus juga tidak mengurangi karyawan saat itu.

 

Suroto yang dikenal sebagai pegiat koperasi tanah air tidak banyak orang tahu jika dirinya adalah pelaku ritel koperasi yang teruji sejak 1999. Biasa ia lantang berbicara mengenai hal-hal makro di koperasi kini ia mau berbagi soal pengelolaan bisnis ritel yang ia majukan sejak 1999.

 

Bersama pendiri lain Dwi Budi Hermawan, suroto akan berbagi banyak hal bagaimana memulai bisnis swalayan dari nol termasuk bagaimana hal-hal teknis mendatangkan suplier dan konsumen. Ia akan berbicara detail tentang konsep bisnis ritel yang berkembang pesat yang sebenarnya bisa ditangkap oleh pelaku koperasi dan ukm saat ini.

Baca juga : Cegah Fraud di Koperasi Gunakan Q-Pay

Dalam wawancara jarak jauh dengan redaksi karena kesibukannya di Jakarta, Suroto jelaskan adanya bisnis ritel akan memudahkan konsumen untuk memperoleh barang yang diinginkan. ”Adanya bisnis ritel dalam memenuhi kebutuhan, konsumen tidak harus membeli langsung kepada produsen dengan jumlah yang sangat banyak. Tanpa adanya ritel, konsumen akan mengalami kesulitan dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari”ujarnya membuka keterangan.

 

”Bisnis ritel ini sebenarnya memberikan keuntungan bagi produsen dan grosir juga. Seorang pengecer akan membeli barang dari produsen dalam jumlah banyak. Nantinya, dana tersebut dijadikan modal kembali untuk diputarkan dalam proses produksi. Jadi mengelola bisnis ritel ini jika kita punya dana sebesar Rp 100 juta misalnya tapi sebenarnya kita bisa menjalankan volume usaha 3-7 kali lipat tergantung bagaimana manajemen kita” ujar Suroto lagi.

 

Dwi Budi Hermawan,  juga akan membedah konsep dan aplikasi bisnis ritel kekinian. ”Bisnis ritel ini sekarang menjadi bisnis rumahan, apakah bisnis rumahan ini prospektif tentu dengan hitungan skala ekonomi akan bisa kita hitung. Perumahan seperti apa dan model ritel seperti apa yang perlu kita buat, itulah fungsi dari manajemen bisnis ritel” ujar Budi.

 

Ikuti training nasional manajemen minimarket, kupas tuntas dan bedah kasus bagaimana koperasi dan individual mendirikan minimarket atau swalayan. Dalam kegiatan ini dimungkinkan terjadi kerjasama teknis antar koperasi untuk mendirikan swalayan atau minimarket di seluruh Indonesia. Acara akan dilaksanakan dengan meeting zoom, Sabtu, 31 Desember 2022 pukul 08.30-12.00 WIB. Acara akan dipandu Sefi Ahmafriani, Cooperative Secretary Koperasi Multi Pihak KBUMP. Acara diakan ditindaklanjuti dengan free konsultasi bagi koperasi dan ukm individual yang akan mendirikan minimarket atau swalayan. Investasi  Rp 150.000,00 ditransfer Rekening Koperasi Bina Usaha Mandiri Profesional, BankBRI 3112-01-003375-50-7.  Untuk informasi lengkap bisa menghubungi Sefi 0877-7611-3133. (Diah/Beritakoperasi)