Beritakoperasi purwokerto– Bulan Dzulhijjah adalah bulan yang dianggap sebagai salah satu bulan istimewa karena di dalamnya terdapat momentum haji dan kurban. Untuk itu, ada beberapa amalan di bulan Dzulhijjah yang dapat diamalkan muslim.
Keutamaan bulan Dzulhijjah ini dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW. Salah satunya riwayat hadits dari Ibnu Abbas RA yang mengutip perkataan Rasulullah SAW.

"'Tidak ada hari-hari, di mana amal sholeh (yang dilakukan) pada hari ini lebih Allah cintai.' Yaitu sepuluh hari. Para sahabat pun bertanya, 'Rasulullah, walaupun jihad di jalan Allah?' Rasul menjawab, 'Bahkan jihad di jalan Allah sekalipun, kecuali seorang laki-laki yang keluar (berperang) dengan sepenuh jiwanya dan hartanya dan tidak (mengharapkan) ada imbalan dari semua itu.'" (HR Abu Dawud)

Berdasarkan hadits di atas, amal sholeh yang dikerjakan di bulan Dzulhijjah adalah amalan yang dicintai Allah SWT. Berikut ini adalah amalan di bulan Dzulhijjah sesuai sunnah yang dikutip dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun tulisan Ustaz Abdullah Faqif Ahmad Abdul Wahid.

 

9 Amalan di Bulan Dzulhijjah Sesuai Sunnah

 

1. Puasa Dzulhijjah
Amalan yang sangat dianjurkan adalah menjalankan puasa Dzulhijjah selama sembilan hari pertama bulan tersebut, mulai dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah. Hafsah, istri Rasulullah SAW, mengatakan, "Rasulullah SAW berpuasa Asyura, sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah, dan tiga hari pada setiap bulan." (HR Abu Dawud)

Abduh Zulfidar Akaha dalam buku 165 Kebiasaan Nabi SAW berpendapat, puasa sepuluh hari bulan Dzulhijjah yang dimaksud adalah puasa sunnah selama sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Termasuk mencakup puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah, tetapi di luar hari Idul Adha pada 10 Dzulhijjah.

 

Tidak berpuasa pada hari Idul Adha merujuk pada ajaran Rasulullah SAW yang melarang untuk berpuasa pada dua hari raya. Hal ini diterangkan dalam hadits riwayat Muslim yang dikabarkan oleh Abu Sa'id Al Khudri RA. Ia berkata,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ يَوْمِ الْفِطْرِ وَيَوْمِ النَّحْرِ.

Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang berpuasa pada dua hari yaitu Idul Fitri dan Idul Adha." (HR Muslim)

Salah satu sahabat yang juga melaksanakan puasa selama sembilan hari di awal Dzulhijjah adalah Ibnu Umar. Ulama lain seperti Hasan Bashri, Ibnu Sirin, dan Qatadah juga menyebutkan keutamaan berpuasa pada hari-hari tersebut. Pendapat mayoritas juga mengikuti hal ini.

2. Memperbanyak Dzikir
Memperbanyak takbir, tahlil, tasbih, istighfar, dan doa merupakan amalan yang dianjurkan di bulan Dzulhijjah. Dzikir sangat dianjurkan dalam setiap waktu dan keadaan, kecuali dalam keadaan tertentu yang dilarang.

Baca juga:  Forkopi Minta Pemerintah Baru Libatkan Pelaku Koperasi Susun Regulasi Koperasi

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surah An Nisa ayat 103,

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَوَةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَما وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِكُمْ فَإِذَا اطْمَأَنَنتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَوةَ إِنَّ الصَّلَوٰةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَبًا مَّوْقُوتًا

Artinya: "Maka, apabila kamu telah menyelesaikan salat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah salat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya, salat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman."

Tata Cara Berkurban yang Baik dan Benar Sesuai Syariat Islam
Dalam hal ini, Imam Bukhari menyebutkan dalam kitabnya:

وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسِ وَاذْكُرُوا اللهَ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ أَيَّامُ الْعَشْرِ، وَالْأَيَّامُ الْمَعْدُودَاتُ أَيَّامُ التَّشْرِيْقِ. وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ وَأَبُو هُرَيْرَةَ يَخْرُجَانِ إِلَى السُّوقِ فِي أَيَّامِ الْعَشْرِ يُكَتِرَانِ، وَيُكَبِّرُ النَّاسُ بِتَكْبِيْرِهِمَا. وَكَبَّرَ مُحَمَّدُ بْنُ عَلى خَلْفَ النَّافِلَةِ.

Artinya: "Ibnu Abbas berkata, 'Berdzikirlah kalian kepada Allah di hari-hari yang ditentukan, yaitu sepuluh hari pertama Dzulhijjah dan juga pada hari-hari Tasyriq.' Ibnu Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir. Muhammad bin Ali pun bertakbir setelah shalat sunnah."

3. Puasa Arafah
Hari Arafah jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah. Bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji, sangat dianjurkan untuk berpuasa pada hari tersebut. Puasa Arafah dapat menghapus dosa-dosa pada tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang.

Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada suatu hari yang Allah lebih banyak membebaskan seorang hamba dari api neraka, melainkan hari Arafah. Sesungguhnya, Allah mendekat dan berbangga di hadapan para malaikat-Nya seraya berkata, 'Apa yang mereka inginkan?" (HR Muslim)

Oleh sebab itu, Rasulullah SAW menganjurkan kepada orang-orang yang tidak melakukan ibadah haji untuk berpuasa di hari Arafah, sebagaimana hadits dari Abu Qatadah yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang puasa Arafah, kemudian Rasulullah SAW menjawab, "Puasa Arafah menghapus dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang." (HR Muslim).

4. Menunaikan Haji
Bagi yang mampu secara finansial dan fisik, melaksanakan ibadah haji adalah amalan yang wajib dilakukan di bulan Dzulhijjah.

Barang siapa menunaikan ibadah haji menurut cara dan tuntunan yang disyariatkan, maka atas izin Allah akan memperoleh balasan yang sangat agung, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Umrah ke umrah adalah penghapus dosa di antara keduanya. Dan, haji mabrur tidak ada balasan baginya, kecuali surga." (HR Bukhari dan Muslim)

Baca juga:  Pembina Forum Koperasi Syariah, Anang Mahmudi : Gerakan Koperasi Jawa Timur Tolak RUU PPSK Pasal 191, 192 dan 298

5. Beramal Sholeh
Memperbanyak amalan sholeh pada bulan Dzulhijjah sangat dianjurkan, seperti salat sunnah, dzikir, sedekah, dan amalan-amalan lainnya.

Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa salat Subuh berjamaah kemudian duduk berdzikir hingga terbit matahari, setelah itu ia salat dua rakaat, maka baginya pahala seperti pahala haji dan umrah." Rawi berkata: Rasulullah bersabda, "Sempurna… sempurna… sempurna." (HR Tirmidzi)

6. Berkurban
Idul Adha juga sering disebut Hari Raya Kurban. Ini karena Idul Adha terkait erat dengan ibadah berkurban.

Berkurban dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah dan hari Tasyrik. Amalan ini disunnahkan sesuai dengan ajaran Nabi Ibrahim AS. Berkurban adalah salah satu ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT berdasarkan Al-Qur'an dan hadits.

Salah satu ayat yang menunjukkan pentingnya ibadah kurban adalah firman Allah SWT dalam surah Al Kautsar ayat 2,

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ

Artinya: "Dirikanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah."

Dalam ayat tersebut, berkurban berarti menyembelih hewan kurban. Penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha disebut al-udhhiyah, sesuai dengan waktu pelaksanaan ibadah tersebut. Istilah al-udhhiyah merujuk pada hewan yang disembelih dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah.

Abdullah bin Umar berkata, "Rasulullah SAW tinggal di Madinah selama sepuluh tahun, dan beliau selalu berkurban."

Rasulullah SAW juga bersabda, "Barang siapa yang menyembelih hewan kurban setelah salat, maka penyembelihannya telah sempurna. Ia telah mengikuti sunnah umat muslim." (HR Bukhari dan Muslim)

 

7. Puasa Ayyamul Bidh
Amalan lain yang dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Dzulhijjah adalah puasa Ayyamul Bidh. Puasa ini dilaksanakan pada pertengahan bulan dalam kalender Hijriah, yaitu pada tanggal 13, 14, dan 15 Dzulhijjah.

Namun, perlu diingat bahwa umat Islam dilarang berpuasa pada hari Tasyrik, yaitu tiga hari setelah Idul Adha yang jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Berdasarkan mayoritas pendapat ulama, berpuasa pada hari Tasyrik tidak diperbolehkan. Alasannya mengacu pada sabda Nabi SAW: "Hari-hari Tasyrik adalah hari makan dan minum." (HR Muslim). An-Nawawi menyertakan hadits ini dalam kitab Shahih Muslim dalam bab Haramnya Berpuasa pada Hari Tasyrik.

 

8. Bertaubat
Pada bulan Dzulhijjah, muslim juga dianjurkan untuk bertaubat dari segala dosa dan meninggalkan perbuatan dosa. Secara sederhana, taubat berarti kembali kepada Allah SWT dari perbuatan yang Dia tidak sukai, baik secara fisik maupun batiniah, menuju perbuatan yang Dia sukai.

Baca juga:  Pertumbuhan Kredit UMKM Hibank Indonesia Capai 60% Meski Industri Melambat

Taubat dilakukan dengan menyesali dosa yang telah dilakukan, meninggalkan perbuatan dosa segera, dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi. Pada hakikatnya, tidak ada manusia yang terbebas dari dosa dan perbuatan maksiat.

Amalan ini merupakan bagian dari sunnatullah. Dan salah satu cara untuk menghapus dosa dan maksiat adalah dengan bertaubat dan beristighfar.

Rasulullah SAW bersabda, "Seandainya kamu tidak pernah berbuat dosa, pasti Allah akan menggantikan kamu dengan suatu kaum yang berbuat dosa, lalu mereka bertaubat dan Allah mengampuni mereka." (HR Abu Ayyub al-Anshari)

 

9. Membaca Doa Akhir Tahun
Di bulan Dzulhijjah, muslim dianjurkan untuk membaca doa akhir tahun sebanyak tiga kali. Doa ini berisi permohonan ampunan atas dosa-dosa yang dilakukan selama tahun tersebut.

Doa akhir tahun dapat mulai diamalkan pada hari-hari terakhir di bulan Dzulhijjah. Berikut bacaan doa akhir tahun dari kitab Maslakul Akhyar karangan Sayid Utsman bin Yahya,

اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Bacaan latin: "Allahumma ma 'amiltu min 'amalin fi hadzihis sanati ma nahaitani 'anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fiha 'alayya bi fadhlika ba'da qudratika 'ala 'uqubati, wa da'autani ilat taubati min ba'di jara'ati 'ala ma'shiyatik. Fa inni astaghfiruka, faghfirlî wa ma 'amiltu fiha mimma tardha, wa wa'attani 'alaihits tsawaba, fa'as'aluka an tataqabbala minni wa la taqtha' raja'i minka ya karim."

Artinya: "Ya Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini termasuk yang Engkau larang sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Engkau maklumi karena kemurahanMu sementara Engkau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Engkau perintahkan untuk tobat sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakaiMu. Karenanya aku memohon ampun kepadaMu, ampunilah aku. Ya Tuhanku, aku berharap Engkau menerima perbuatanku yang Engkau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahalaMu. Janganlah pupuskan harapanku, wahai Tuhan Yang Maha Pemurah."

Amalan-amalan tersebut adalah beberapa di antara banyak amalan yang dapat dilakukan selama bulan Dzulhijjah. Semoga kita dapat memanfaatkan bulan ini dengan sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan keberkahan serta ampunan-Nya. (Beritakoperasi/mega)