Kopsyah Arasy Wukir Jaladri, Sefi : Bina UKM Purwokerto, Berikan Pendampingan Bisnis dan Spiritual, Pembiayaan Tanpa Jaminan Tanpa Denda Tanpa sita

Purwokerto, Beritakoperasi – Koperasi yang sebenarnya memang belum secara utuh dipahami oleh masyarakat luas.Masyarakat kita hanya tahu jika koperasi adalah tempat meminjam uang saja. Meminjam dengan jaminan nyaris tidak ada bedanya dengan perbankan. Purwokerto tempat lahir pertama kali koperasi di Indonesia diabadikan dengan sejarah koperasi bermula dari Purwokerto.

Kopsyah Arasy Wukir Jaladri, Sefi :  Bina UKM Purwokerto, Berikan Pendampingan Bisnis dan Spiritual, Pembiayaan Tanpa Jaminan Tanpa Denda Tanpa sita

Purwokerto, Beritakoperasi – Koperasi yang sebenarnya memang belum secara utuh dipahami oleh masyarakat luas.Masyarakat kita hanya tahu jika koperasi adalah tempat meminjam uang saja. Meminjam dengan jaminan nyaris tidak ada bedanya dengan perbankan.

Purwokerto tempat lahir pertama kali koperasi di Indonesia diabadikan dengan sejarah koperasi bermula dari Purwokerto.

Redaksi bertemu dengan manajer Kopsyah Arasy Wukir Jaladri (Kopsyah Arasy), Sefi Ahmafriani  di sela-sela persiapan pembukaan layanan rumah pemberdayaan di Kompleks Perum Purnawira Ledug Kembaran Banyumas.

Sefi Ahmafriani, Manajer Kopsyah Arasy Wukir Jaladri Purwokerto 

Menurutnya koperasi adalah suatu organisasi atau suatu bisnis yang didirikan oleh seorang atau beberapa anggota untuk mencapai tujuan bersama dan untuk mencapai keuntungan bersama yang berdasarkan asas kekeluargaan.

”Suatu bentuk usaha yang juga dapat menolong anggotanya untuk memenuhi kebutuhan anggotanya dalam kehidupan sehari- hari. Dengan adanya koperasi bisa membuat anggota yang satu dan yang lain jika sebelumnya belum dekat membuat beberapa anggota itu saling kenal dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama” ujarnya membuka pernyataan.

”Sejarah koperasi pada awalnya dimulai pada abad ke-20 . Pada umumnya sejarah koperasi dimulai dari hasil usaha kecil yang tidak spontan dan dilakukan oleh rakyat kecil. Kemampuan ekonomi yang rendah mendorong para usaha kecil untuk terlepas dari penderitaan . Koperasi di Indonesia pertama kali didirikan pada tahun 1895 di Purwokerto yang didirikan oleh Raden Ngabei Aria Wiriaatmadja (Patih Purwokerto) dkk. Koperasi tersebut merupakan koperasi simpan pinjam yang diberi nama “De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Hoofden” yang berarti “Bank Simpan Pinjam para Priyayi Purwokerto” ujarnya lagi.

”Koperasi ini berdiri ditujukan untuk membantu teman mereka sesama pegawai negeri pribumi agar terbebas dari hutang. Setelah itu dikembangkan oleh De Wolf Van Westerrode asisten Residen Wilayah Purwokerto di Banyumas” ujar Sefi lagi.

“Untuk Kopsyah Arasy kita sedang berkonsultasi dengan Mas Surya dan Mba Niti, PPKL Banyumas dalam ranah konsultasi dan diskusi agar kehadiran kita membawa manfaat bagi masyarakat yang akan menjadi anggota Kopsyah Arasy ini” ungkap Sefi melanjutkan.

“Perlu saya tegaskan konsen Kopsyah Arasy adalah membina anggota dengan pendidikan, agar kesejahteraan ekonominya meningkat. Selain itu kita juga meningkatkan kesejahteraan sosial dan spiritual. Semua dibungkus dengan simpanan dan pembiayaan yang syari dan memberdayakan. Tagline kita sejahtera dan Makmur bersama” ungkap gadis manis asal Purbalingga jebolan Unsoed ini.
Menutup pernyataannya pagi ini Sefi mengungkapkan bahwa pembiayaan di Kopsyah Arasy dilakukan dengan pembinaan manajemen bisnis dan spiritual, dengan mengedepankan pembiyaan tanpa jaminan, tanpa denda dan tanpa sita, Insyallah sesuai syariah. Silakan kontak nomor wa kita di 087776113133 untuk info lebih lanjut” pungkas Sefi. (Beritakoperasi/Diah)